Sumber gambar : http://media.mbigroup.co.id/files/thumb/6686a58a0f88c77cea2d6b9e59664916.jpg/644 |
Abstrak
Jajanan
pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, dan mutuproduk.
Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap suatu produk.
Salah satu jajanan pasar adalah cantik manis. Cantik manis bisaanya mengandung
karbohidrat dan lemak dengan adanya penambahan S. plantesis diharapkan mampu meningkatkan gizi protein terhadap
cantik manis tersebut. Cantik manis dibuat dengan mencampurkan semua bahan
seperti tepung sagu mutiara yang sudah masak, tepung hunkwe, santan, garam, S. plantesis, dan gula
sampai homogen. Hasil yang diperoleh untuk cantik manis dengan penambahan S. plantesis mampu meningkatkan
kandungan gizinya dan memperbaiki kenampakan cantik manis menjadi berwarna.
Kata Kunci: inovasi, jajanan pasar, cantik manis, S. plantesis, dan value added
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Saat ini
masyarakat semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Pada era modern ini
sebagian besar konsumen beranggapan bahwa makanan yang mereka makan tidak hanya
sekedar membuat kenyang melainkan harus “menyehatkan”. Tetapi fakta menunjukkan
sekarang ini sulit untuk mendapatkan makanan yang benar-benar menyehatkan.
Hampir semua makanan termasuk sayur dan buah-buahan terkontaminasi zat kimia
berbahaya seperti pestisida, pengawet, pemanis buatan, pewarna buatan, dll.
Sehingga perlu adanya makanan fungsional yang mengandung nutrisi tinggi,
vitamin, mineral, antioksidan tinggi dan sekaligus mampu meningkatkan sistem
kekebalan tubuh, meregenerasi sel serta detoksifikasi tubuh.
Indonesia
memiliki beragam jenis kuliner yang berbentuk jajanan pasar. Dewasa kini,
jajanan pasar sudah tidak digemari oleh masyarakat, mereka cenderung menyukai
makanan yang modern dan siap saji karena rasanya yang lebih enak padahal jika
dilihat dari segi kesehatan makanan yang siap saji itu memiliki efek yang tidak
terlalu baik bagi kesehatan. Jajanan
pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, mutu produk dan
agar lebih awet. Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan
nilai tambah (value added) terhadap
suatu produk. Salah satu jajanan pasar adalah cantik manis. Cantik manis
merupakan jajanan khas indonesia yang memiliki tekstur lembek dan agak basah. Jajanan
ini biasanya mengandung karbohidrat yang tinggi yang berasal dari bahan bakunya.
Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan bahan tambahan untuk memperbaiki
kandungan gizi cantik manis.
Microalgae
Spirulina adalah tumbuhan bersel satu, hidup di air, berbentuk kumparan spiral,
berpigmen hijau-biru, berkembang biak dengan membelah diri. Spirulina, sumber
nutrisi nabati terlengkap, mengandung protein 60%-70%, multivitamin lengkap,
mineral, antioksidan tinggi, senyawa aktif sehingga spirulina sangat baik untuk
dijadikan makanan fungsional yang bersifat alami (Spolaore et al., 2006)
B.
Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penambahan Spirullina platensis terhadap mutu cantik manis yang dihasilkan.
C.
Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh penambahan Spirullina platensis terhadap mutu cantik manis yang dihasilkan
II.
METODELOGI
A.
Alat dan Bahan
Alat
-
Kompor
-
Gas
-
Pengukus
-
Baskom
-
Sendok
-
Loyang
-
Saringan
-
Timbangan analitik
Bahan
- 50 gram sagu mutiara
- 800 ml santan dari 1 butir kelapa
- 100 gram gula pasir
- 150 gram tepung hunkwe
- 1/2 sdt garam
- 2 lembar daun pandan
- 1/8 sdt bubuk vanili
- cup plastik
- Spirulina platensis
B.
Cara kerja
1. Rebus sagu mutiara dalam air
mendidih hingga matang. Angkat, saring dan siram dengan air dingin, tiriskan.
2. Rebus santan, gula pasir, tepung
hunkwe, garam, dan daun pandan sambil diaduk hingga mendidih, angkat.
3. Tambahkan sagu mutiara, aduk rata.
Dalam keadaan hangat, masukkan adonan ke dalam loyang atau wadah campurkan
dengan Spirullina platensis.
4. Sajikan cantik manis dalam cup
plastik.
5.
III.
PEMBAHASAN
A.
Spirullina platensis
S.
platensis merupakan makhluk hidup autotrof berwarna kehijauan
kebiruan, dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral
(helix) sehingga disebut juga alga biru hijau berfilamen (cyanobacterium). Bentuk tubuh S.
platensis yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk
silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen S. platensis hidup berdiri sendiri dan
dapat bergerak bebas (Hariyati, 2008).
Komposisi pigmen pada S. Platensis merupakan komposisi pigmen
yang kompleks dan umum ditemukan pada alga biru hijau. Komposisi tersebut
diantaranya adalah klorofil-a, xanthophyll,
fikosianin dan karotenoid yang terdiri dari myxoxanthophyll,
beta karoten, dan zeaxanthin.
Fikosianin merupakan salah satu dari
tiga pigmen (klorofil dan karotenoid) yang mampu menangkap radiasi sinar
matahari paling efisien dan merupakan pigmen yang paling dominan pada S. Platensis dan jumlahnya lebih dari
20% berat kering (Christwardana et al,
2012).
S.
platensis banyak dimafaatkan sebagai bahan tambahan pada
makanan, untuk pakan ikan, unggas hal ini dikarenakan kandungan yang
dimilikinya. Pada tahun 1976, Spirulina
platensis sengaja dipilih sebagai sumber makanan
masa depan oleh International
Association of Applied Microbiology. Sekarang
industri makanan banyak mengalami peningkatan sejak banyak bahan-bahan makanan
yang didapatkan dari hasil ekstraksi dari produk alami. S. platensis merupakan salah satu dari beberapa jenis alga yang
banyak menarik perhatian berhubungan dengan manfaatnya sebagai bahan makanan
pada manusia. Beberapa studi yang berhubungan dengan S. platensis atau hasil ekstraksinya menunjukan beberapa keuntungan
fisiologis seperti antioksidan, antimicrobial, anti-inflamatory, antiviral,dan
antitumoral (Spolaore, dalam Christwardana et
al, 2012).
Salah satu makanan
protein tinggi adalah bahan pangan yang
terbuat dari mikroalga S.
platensis (tabel 1). Protein ini merupakan suatu
senyawa kompleks yang kaya
akan asam amino esensial, metionin (1,3-2,75%),
sistin (0,5-0,7%), triptofan (1-1,95%), dan lisin
(2,6-4,63%). Kadar asam amino yang tinggi baik untuk
kesehatan karena merupakan salah satu bahan pembuat
protein (Christwardana et al,
2012). Sebagai bahan pangan yang memiliki tingkat
protein dan mikronutrien yang
tinggi. S. platensis tidak
hanya bisa bertindak sebagai protein sel tunggal saja, tetapi juga bisa
digunakan sebagai makanan fungsional. FAO mencatat bahwa Spirulina dapat
digunakan sebagai makanan sehat bagi manusia (Becker,
1994). Secara umum, Spirulina diproduksi dalam
kapsul, jus, atau tablet. Spirulina juga bisa berfungsi
sebagai sumber makanan untuk kekebalan tubuh,
dan Super Oxyde Dismutase (SOD).
Sementara kandungan fikosianin dalam Spirulina platensis berpotensi untuk menghambat pertumbuhan sel
leukimia pada manusia (Liu et al,2000).
Tabel 1.Kandungan Gizi S. plantesis
Parameter
|
Kandungan (%)
|
Protein
|
56-62
|
Lemak
|
4-6
|
Karbohidrat
|
17-25
|
Asam Linoleat (gamma)
|
0,8
|
Klorofil
|
0,8
|
Fikosianin
|
6,7-11,7
|
Karotein
|
0,43
|
Zeaxanthin
|
0,1
|
Air
|
3-6
|
Sumber (Christwardana et al, 2012).
B. Cantik manis
Cantik manis
adalah makanan jajanan kue basah yang dijual ditempat-tempat umum. Cantik manis
merupakan jajanan khas Indonesia dari Makassar Sulawesi Selatan yang dibuat dari
butiran sagu mutiara. Cantik manis memiliki rasa manis dan tekturnya yang
kenyal sehingga kue ini disukai oleh kalangan (Tim Penyusun, 2013). Umumnya
bahan cantik manis sangat mudah didapatkan yakni terdiri dari sagu mutiara, tepung
hunkwe, gula pasir, santan kelapa, garam, bubuk vanili, keju, Spirulina
Sagu mutiara
adalah salah satu jenis bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat
Indonesia dengan diolah dahulu menjadi beragam kue, bubur dan lain-lain. Bahan
makanan ini secara umum bentuknya sangat menarik karena berupa butiran-butiran
yang berwarna-warni namun ada juga yang berbentuk memanjang, yang mudah untuk
bisa kita temukan dipasar-pasar hingga super market. Salah satu jenis kue yang
bisa dibilang legendaris yang terbuat dari sagu mutiara adalah apa yang disebut
sebagai kue Awuk-awuk sagu mutiara.
Kue cantik manis
ini juga memiliki sebutan yang cukup beragam dibeberapa daerah walaupun pada
dasarnya sama saja, karena ada yang menyebutnya sebagai kue abuk mutiara,
kemudian ada juga yang menganggapnya sebagai kue bongko mutiara dan lain-lain.
Salah satu ciri khas dari kue ini adalah dibungkus dengan daun pisang dengan
berbagai bentuk, ada yang berbentuk prisma segitiga, kemudian ada juga yang
berbentuk persegi, kerucut dan lain-lain. Jika dilihat dari bahan untuk
membuatnya kue ini juga seperti ada kemiripan dengan kue Awuk
ketan, yang sama-sama menggunakan kelapa parut, gula dan
cara memasaknya juga sama yaitu dikukus. Namun perbedaan secara mendasar dari
kedua kue tersebut jika awuk ketan terbuat dari tepung ketan sedangkan
Awuk-awuk sagu mutiara sesuai dengan namanya terbuat dari butiran sagu mutiara
yang berwarna-warni.
Kue ini dibeberapa
daerah jarang ada yang menjajakannya, namun sangat sering dibuat untuk hidangan
pada acara-acara tertentu seperti arisan, pengajian, rapat warga, kerja bakti
dikampung-kampung dan lain-lain. Selain itu kue seperti ini juga masih terus bertahan
hingga sekarang karena mungkin cara membuatnya yang cukup mudah dan praktis
selain itu harga dari bahan untuk membuatnya juga terbilang terjangkau.
Proses pembuatan cantik manis
dimulai dengan mencampurkan bahan baku yang sudah disiapkan, setelah semua
bahan baku disatukan maka adonan cantik manis siap untuk disajikan dan dikemas.
Menurut Mutaqqin (2009), tujuan dari proses pengemasan yaitu :
1. Memberi kenampakan rapi pada produk
2. Mencegah produk terkontaminasi dari bendabenda asing atau serangga
3. Meningkatkan nilai jual produk
4. Memudahkan proses pengangkutan
Kandungan gizi cantik manis berasal
dari bahan baku yang digunakan seperti tepung sagu mutiara, tepung hunkwe, Spirulina plantesis dan santan. Tepung
Hunkwe adalah tepung kacang hijau yang berbentuk bubuk halus. Tepung Ini sering
digunakan untuk membuat kue tradisional pudding, cendol atau dawet. Tepung
Hunkwe mempunyai sifat tidak berbintil jika dituangi air dingin. Kalau Dituangi
air hangat sedikit bergumpal dan jika dituangi air mendidih akan masak serta
mengental. Fungsi Tepung hunkwe yaitu memberikan rasa kenyal pada masakan.
Tepung Ini bisaa digunakan untuk campuran tepung beras dalam pembuatan klaudan bali. kandungan
amilosa tepung kacang hijau 33% dan amilopektin sebesar 67%. Amilosa mempunyai
sifat mudah menyerap dan melepas air.
Sedangkan amilopektin mempunyai sifat sulit menyerap air namun air akan
tertahan bila sudah terserap. Kandungan amilosa yang lebih tinggi dan
amilopektin tepung kacang hijau yang lebih rendah dari tepung terigu
menyebabkan kadar air produk menjadi rendah bila jumlah tepung kacang hijau
yang digunakan banyak dan begitu pula sebaliknya. Tepung sagu mutiara dibuat
dari pati sagu. Sagu mutiara merupakan produk kering berbentuk butiran yang
berwarna agak bening (transulent) dan putih, dibuat dari tepung sagu, dibentuk
bulat-bulat, kemudian digelatinisasi dengan cara disangrai atau pemanasan
dengan uap, dan dikeringkan. Produk ini banyak di minati di Thailand dan Jepang, banyak diproduksi di
Malaysia. Di Indonesia diproduksi di daerah Maluku dan Sulawesi (Sulaksono,
1989)
Kandungan protein tepung hunkwe sebesar 4,5%
dengan karbihidrat mencapai 83,5%, kandungan protein tepung sagu mutiara mengandung
protein sebesar 0,7% dengan karbohidrat 84,7%, kandungan protein juga rendah sekitar 1-4 % dengan karbohidrat
5,6% dan lemak mencapai 34,5%. Sedangkan, kandungan gizi S. platensis kaya akan protein yaitu 56-62 % (BKPPP, 2014). Bila
dilhat dari bahan pembuatan cantik manis tersebut cantik manis yang dibuat
dengan penambahan S. plantesis mengandung protein, lemak
dan karbohidat yang tinggi.
C.
Keunggulan cantik manis dengan penambahan Spirullina platensis
Keunggulan
cantik manis dengan penambahan S.
platensis yaitu lebih meningkatkan nilai gizi dengan S. platensis karena dapat meningkatkan kandungan protein sehingga
cantik manis dengan penambahan S.plantesis memiliki kandungan protein,
lemak dan karbohidrat yang tinggi.
D.
HPP Produk
Bahan
|
Komposisi
|
Harga
|
sagu mutiara
|
50 gr
|
2,000
|
Santan
|
800 ml
|
4,000
|
gula pasir
|
100 gr
|
1,000
|
tepung hunkwe
|
150 gr
|
2,000
|
Garam
|
1/2 sdt
|
200
|
daun pandan
|
2 lmb
|
200
|
cup plastic
|
30 bh
|
4,000
|
bubuk vanili
|
1/8 sdt
|
200
|
Keju
|
50 gr
|
6,000
|
Spirulina platensis
|
2 gr
|
10,000
|
Alat
|
Harga
|
Kompor
|
2,000
|
Pengukus
|
700
|
Baskom
|
300
|
Sendok
|
100
|
Loyang
|
200
|
Gas
|
1000
|
Saringan
|
100
|
timbangan analitik
|
100
|
Total
|
4,500
|
Lain-lain
|
Harga
|
Tenaga kerja
|
2,500
|
Label Logo
|
5,000
|
Total biaya yang
dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu Rp 30.100 + Rp 4.500 + Rp 7.500 = Rp
42,100. Harga satu cup cantik manis yaitu Rp 42,100 : 30 = Rp. 1.400 ~ Rp.
1.500.
Keuntungan yang
diinginkan yaitu 20%, jadi Rp 42.100 + (20% x Rp 42.100)
=
Rp 42.100 + Rp 8.500
=
Rp. 50.600
Jadi
harga per cup yaitu Rp 50.600 : 30 = Rp 1.700 ~ Rp. 2.000Writer : Paramadina R.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar