Jumat, 03 Juni 2016

Struktur Organisasi dan Tenaga Kerja Pt. Starfood International

1.      Struktur Organisasi
Struktur organisasi merupakan gambaran mengenai pembagian tugas serta tanggungjawab kepada individu maupun bagian tertentu dari organisasi. Struktur organisasi ini merupakan bagian penting dalam menentukan dan memperlancar roda perusahaan, PT. Starfood International memiliki susunan kepengurusan yang dapat dilihat pada Lampiran 1. Berikut penjelasan mengenai tugas tiap bagian:
Berikut rincian tugas yang diemban tiap bagian
4.1    Direktur
- Melakukan pengawasan secara menyeluruh terhadap semua aktivitas perusahaan.
- Menentukan garis besar kebijakan perusahaan yang bertujuan untuk mengembangkan perusahaan.
- Menentukan target produksi untuk memenuhi permintaan pasar.
- Bertanggung jawab terhadap perkembangan perusahaan atau kelangsungan hidup perusahaan.
- Meninjau secara keseluruhan rencana HACCP setelah manajer pabrik ditinjau oleh Tim HACCP.

4.2.  Manajer Operasional
Bertanggung jawab atas seluruh kegiatan produksi dan manajer operasional yang bertanggung jawab atas seluruh pemasaran produk akhir dan untuk mengkoordinasi bagian-bagian dibawahnya.

4.3.  Bagian Production Planning Inventory Control (PPIC)
- Melakukan penawaran kepada perusahaan lain dalam rangka memasarkan produk.
- Mengatur dan merencanakan kegiatan produksi yang dilakukan setiap periode produksi, satu bulan sekali untuk produksi surimi dan pembekuan ikan khususnya.
- Menentukan kebijakan dalam merencanakan produksi dan penjualan.

4.4.   Bagian Personalia dan Umum
- Menangani gaji dan lembur karyawan serta pemberian tunjangan-tunjangan.
- Menjaga keefektifan serta keefisienan kerja karyawan dengan pendelegasian tugas pada kepala bagian masing-masing.
- Menjaga dan memelihara kesejahteraan karyawan dan fasilitas karyawan serta mendata karyawan.
- Menerima dan memberhentikan karyawan.

4.5.   Bagian Administarasi
Bertugas mencatat keuangan, membuat neraca keuangan, dan mendata kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan keluar dan masukanya keuangan.

4.6.   Manajer Produksi
- Manajer produksi bertugas untuk bertanggung jawab terhadap jalannya proses produksi
- Mengatur serta mengawasi kerja karyawan produksi, sehingga kontinuitas produksi terjamin
- Mengawasi jalannya produksi secara keseluruhan.

4.7.   Supervisor Penerimaan
Supervisor Penerimaan bertugas memberikan laporan ke manajer produksi dan bertanggung jawab pada proses penerimaan bahan baku.

4.8.   Supervisor Pengolahan
Supervisor Pengolahan bertugas memberikan laporan ke manajer produksi dan bertanggung jawab terhadap proses potong kepala, pencucian, pemisahan daging, perendaman daging, pemutihan, pemerasan daging, penimbangan, pencampuran BTP (bahan tambahan pangan: gula, sodium tripolyphospat), pencetakan dan pembungkusan, penimbangan hingga pembekuan.

4.9.   Supervisor Pengemasan
Supervisor Pengemasan bertugas memberikan laporan ke manajer produksi dan bertanggungjawab terhadap proses penyimpanan, pengemasan master carton dan pengiriman.

4.10.   Bagian Pengadaan Bahan Baku dan Bahan Pembantu
- Kepala bagian bertugas dan bertanggung jawab untuk menyediakan bahan baku ikan
- Melakukan negosiasi harga bahan baku
- Melakukan pembelian dan penimbangan ikan, penyortiran ikan, dan memantau perkembangan pasar. Selain itu, bagian ini juga bertanggung jawab untuk menyediakan bahan pembantu antara lain: tepung, gula, tepung telur, plastik, dan kardus.


4.11.   Bagian Quality Control
- Mengawasi dan meneliti mutu bahan baku serta produk jadinya.
- Mengadakan percobaan untuk menemukan rasa atau produk baru untuk diproduksi dan dipasarkan.
- Menentukan kualitas bahan baku yang layak untuk diproduksi atau tidak.
- Menentukan layak atau tidaknya produk surimi untuk keluar dengan tujuan dipasarkan.

4.12.   Laboratorium
- Memberikan laporan ke Quality Control
- Bertanggung jawab dalam pengujian sampel bahan baku hingga produk akhir baik secara mikrobiologi maupun kimiawi secara kualitatif dan kuantitatif.

4.13.   Sanitasi Proses
- Memberikan laporan ke Quality Control
- Bertanggung jawab menjamin kebersihan seluruh peralatan dan ruangan di dalam ruang produksi sesuai standar kebersihan yang ditentukan oleh perusahaan.

4.14.   Bagian Teknik
- mengatur semua peralatan, pekerjaan, personal
- mengawasi semua kegiatan teknik, seperti pengoperasian generator dan listrik.
- mencatat barang-barang teknik yang masuk, seperti pergantian contact plate freezer rusak.
- menjamin ketersediaan mesin yang digunakan dalam produksi maupun kebutuhan berlangsungnya kegiatan perusahaan.
- bertanggung jawab terhadap semua sarana dan prasarana serta peralatan yang mendukung jalanya proses produksi dan melakukan perawatan terhadap mesin dan seluruh peralatan produksi sehingga tidak mengganggu jalannya proses produksi.


4.15.   Bagian Gudang Barang Jadi dan Bahan Pembantu
-  Menjaga bangunan agar tidak lembab dan jauh dari air.
- Menjaga kebersihan gudang dari segala hama yang dapat merusak produk jadi dan mengatur penataan barang dalam gudang.
- Menerima dan mengeluarkan bahan-bahan yang digunakan untuk membantu membuat produk,
- Mencatat persediaan barang yang ada dan melaporkan jumlah serta jenis barang yang masih ada di gudang
- Memesan barang yang telah habis untuk kepentingan produksi, menjaga dan menyimpan bahan pembantu agar tetap baik.

4.16.        Bagian Penjualan (Pemasaran)
4.16.1.  Mencari dan memasarkan produk pada konsumen.
4.16.2.  Mencatat setiap hasil penjualan produk-produk perusahaan yang terjual serta persediaan yang masih tersisa di gudang.

5.      Tenaga Kerja
Tenaga kerja merupakan faktor produksi terpenting dalam pelaksanaan suatu proses produksi oleh sebab itu tenaga kerja suatu perusahaan sangatlah penting peranannya dalam kegiatan produksi yang dilakukan oleh perusahaan.
5.1. Jumlah Tenaga Kerja
Karyawan PT. Starfood International berjumlah ± 385 orang, yang terdiri karyawan bulanan, karyawan harian (karyawan kontrak atau tanpa kontrak), karyawan borongan. Pembagian tugas pokok meliputi tenaga kerja baik dalam pengadaan bahan baku, proses pengolahan, dan pemasaran. Tingkat pendidikan dan keterampilan dapat dijadikan ukuran dalam menentukan gaji, pemberian tugas dan tanggung jawab. Tenaga kerja dapat dibedakan dalam beberapa kelompok, yaitu:
5.1.1.      Tenaga Kerja Bulanan (tetap)
Tenaga kerja bulanan adalah karyan/karyawati tetap yang telah diangkat oleh perusahaan dan masuk tiap hari. Golongan ini secara tetap mendapat gaji dan fasilitas yang menunjang kesejahteraannya. Tenaga kerja bulanan ini ditempatkan pada bagian pengadaan dan penerimaan bahan/barang, keuangan, riset dan teknologi, dan administrasi umum. Jumlah karyawan tetap yaitu 95 orang.
5.1.2.      Tenaga Kerja Harian Tetap (dengan atau tanpa kontrak)
Tenaga kerja harian tetap merupakan tenaga kerja yang diangkat oleh perusahaan untuk menjadi pekerja tetap pada perusahaan yang pemberian upahnya didasarkan pada hitungan hari kerja mereka. Jenis pekerjaannya meliputi bagian perlengkapan dan transportasi. Jumlah karyawan harian tetap ± 140 orang
5.1.3.      Tenaga Kerja Borongan
Tenaga kerja borongan adalah tenaga kerja yang bekerja jika stok ikan melimpah dengan sistem upah borongan. Kegiatan tenaga kerja borongan yaitu pemotongan kepala ikan dan penyusunan ikan beku. Tenaga kerja ini berasal dari daerah sekitar Brondong, Blimbing dan Paciran. Tenaga kerja borongan di PT. Starfood International berjumlah ±150 karyawan.

Pembagian Jam Kerja
Hari kerja yang berlaku di PT. Starfood Internationa adalah 6 hari kerja dalam setiap minggunya. Hari libur diberlakukan setiap hari minggu dan hari besar keagamaan. Rincian jam kerja setiap harinya disajikan dalam Tabel 1.

Tabel 1. Pembagian Waktu Kerja Karyawan PT. Starfood International
Hari Kerja
Jam Kerja (WIB)
Istirahat (WIB)
Shift 1
Shift 2
Senin
07.00-15.00
10.30-11.30
11.30-12.30
Selasa
07.00-15.00
10.30-11.30
11.30-12.30
Rabu
07.00-15.00
10.30-11.30
11.30-12.30
Kamis
07.00-15.00
10.30-11.30
11.30-12.30
Jum’at
07.00-15.00
10.00-11.00
11.00-12.30
Sabtu
08.00-14.00
10.30-11.30
11.30-12.30


Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa waktu kerja efektif dalam satu minggu hanya enam hari. Pada hari Senin-Jum’at, karyawan bekerja selama 8 jam/hari yakni pada pukul 07.00 – 15.00 WIB, hari Sabtu bekerja selama 6 jam/hari pada pukul 08.00 – 14.00 WIB, dan istirahat selama 1 jam pada pukul 10.30 – 11.30 WIB untuk shift 1 dan pukul 11.30 – 12.30 WIB untuk shift 2 , kecuali pada hari Jum’at dimana shift 1 istirahat pada pukul 10.00-11.00 WIB untuk karyawati dan shift 2 pada pukul 11.00 – 12.30 WIB untuk karyawan. Pembagian jam kerja tersebut dilaksanakan di PT. Starfood International dengan baik dan tertib, selepas jam tersebut disebut jam lembur. 

PT. Starfood International Kabupaten Lamongan

selamat pagi.. kali ini mimin akan posting tentang sebuah perusahaan perikanan yang cukup maju di kabupaten lamongan yaitu PT. Starfood International, cekidot....

Visi dan Misi
Visi  PT. Starfood International adalah “Menjadi Perusahaan Perikanan Indonesia Yang Paling Kompetitif”. Visi tersebut didukung dengan adanya misi mengembangkan kekuatan bisnis dalam industry perikanan melalui :
1.1.  Tim manajemen yang professional.
1.2.  Berorientasi pada Efeisiensi, efektifitas dana dan produktifitas kerja.
1.3.  Fokus pada produk Perikanan yang bernilai tambah.
1.4.  Menjalin hubungan yang baik dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
1.5.  Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi.
1.6.  Pelayanan prima untuk mencapai kepuasan pelanggan.
1.7.  Mencapai kinerja perusahaan di atas rata-rata pelaku bisnis perikanan yang didasari
  fundamental bisnis yang kuat.

Sejarah
PT. Starfood International merupakan cabang dari kelompok usaha PT. Prima Star International (Kelola Mina Laut) yang berlokasi di Gresik, perusahaan ini didirikan berdasarkan akta No. 28 tanggal 18 April 2008 dari notaris Wachid Hasyim, S.H Surabaya. Pengesahan dari Menteri Kehakiman dan HAM no. AHU-25263.AH.01.01. Kantor pusat perusahaan beralamat di Jl. KIG Raya Selatan Kav. C-7 kawasan industry Gresik – Jawa Timur.
Perusahaan ini hanya memproduksi surimi beku namun seiring berkembangnya perusahaan yang cukup pesat dan tingginya permintaan pasar maka perusahaan juga memproduksi produk lain diantaranya tepung ikan, pembekuan ikan swangi dan cumi. Produk dipasarkan dengan tujuan ekspor dan lokal, untuk negara tujuan ekspor yaitu Taiwan, Vietnam, Singapura, China, Malaysia, Jepang dan Thailand.  

Lokasi
PT. Starfood International berlokasi di Desa Kandang Semangkon Kecamatan Paciran Kabupaten Lamongan Jawa Timur. Perusahaan ini terletak cukup strategis karena berada di tepi jalan raya Deandles (Anyer-Panarukan) sehingga memudahkan transportasi transportasi bahan baku dan disrtibusi produk. Perusahaan berada cukup dekat dengan pemukiman penduduk sehingga mempermudah dalam penyerapan tenaga kerja setempat. Selain itu juga tersedia air bersih dan tenaga listrik yang cukup untuk memperlancar proses produksi. Adapun batas-batas wilayah perusahaan adalah sebagai berikut :
-          Sebelah barat             : berbatasan dengan Desa Blimbing dan TPI Brondong
-          Sebelah timur             : Berbatasan dengan Desa Paciran.
-          Sebelah Utara            : Berbatasan dengan Laut Jawa
-          Sebelah Selatan         : berbatasan dengan kawasan hutan Kandang Semangkon.
Luas tanah ± 10.000 m2 meliputi kantor, ruang produksi, laboratorium, pos jaga, gudang, kantin, tempat parkir, Instalasi pembuangan limbah, ruang mesin, sarana penunjang dan bangunan tambahan.


Inovasi Produk Spirullina platensis dengan jajanan tradisional ^^

Sumber gambar : http://media.mbigroup.co.id/files/thumb/6686a58a0f88c77cea2d6b9e59664916.jpg/644
hello selamat malam guys, hari ini saya akan mem-posting salah satu contoh inovasi produk jajanan tradisional dengan spirullina platensis, namun foto diatas bukanlah foto produk yang saya hasilkan, hanya untuk mempermudah bayangan teman-teman saja warna dari produk yang dihasilkan akan berwarna hijau dan merah muda.. selamat membaca ..

Abstrak                                                               
 Jajanan pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, dan mutuproduk. Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap suatu produk. Salah satu jajanan pasar adalah cantik manis. Cantik manis bisaanya mengandung karbohidrat dan lemak dengan adanya penambahan S. plantesis diharapkan mampu meningkatkan gizi protein terhadap cantik manis tersebut. Cantik manis dibuat dengan mencampurkan semua bahan seperti tepung sagu mutiara yang sudah masak, tepung hunkwe, santan, garam, S. plantesis, dan gula sampai homogen. Hasil yang diperoleh untuk cantik manis dengan penambahan S. plantesis mampu meningkatkan kandungan gizinya dan memperbaiki kenampakan cantik manis menjadi berwarna.
Kata Kunci: inovasi, jajanan pasar, cantik manis, S. plantesis, dan value added



I.                   PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Saat ini masyarakat semakin sadar akan pentingnya gaya hidup sehat. Pada era modern ini sebagian besar konsumen beranggapan bahwa makanan yang mereka makan tidak hanya sekedar membuat kenyang melainkan harus “menyehatkan”. Tetapi fakta menunjukkan sekarang ini sulit untuk mendapatkan makanan yang benar-benar menyehatkan. Hampir semua makanan termasuk sayur dan buah-buahan terkontaminasi zat kimia berbahaya seperti pestisida, pengawet, pemanis buatan, pewarna buatan, dll. Sehingga perlu adanya makanan fungsional yang mengandung nutrisi tinggi, vitamin, mineral, antioksidan tinggi dan sekaligus mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meregenerasi sel serta detoksifikasi tubuh.
Indonesia memiliki beragam jenis kuliner yang berbentuk jajanan pasar. Dewasa kini, jajanan pasar sudah tidak digemari oleh masyarakat, mereka cenderung menyukai makanan yang modern dan siap saji karena rasanya yang lebih enak padahal jika dilihat dari segi kesehatan makanan yang siap saji itu memiliki efek yang tidak terlalu baik bagi kesehatan.  Jajanan pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, mutu produk dan agar lebih awet. Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap suatu produk. Salah satu jajanan pasar adalah cantik manis. Cantik manis merupakan jajanan khas indonesia yang memiliki tekstur lembek dan agak basah. Jajanan ini biasanya mengandung karbohidrat yang tinggi yang berasal dari bahan bakunya. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan bahan tambahan untuk memperbaiki kandungan gizi cantik manis.
Microalgae Spirulina adalah tumbuhan bersel satu, hidup di air, berbentuk kumparan spiral, berpigmen hijau-biru, berkembang biak dengan membelah diri. Spirulina, sumber nutrisi nabati terlengkap, mengandung protein 60%-70%, multivitamin lengkap, mineral, antioksidan tinggi, senyawa aktif sehingga spirulina sangat baik untuk dijadikan makanan fungsional yang bersifat alami (Spolaore et al., 2006)
B.       Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penambahan Spirullina platensis terhadap mutu cantik manis yang dihasilkan.
C.      Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh penambahan Spirullina platensis terhadap mutu cantik manis yang dihasilkan





II.                METODELOGI
A.    Alat dan Bahan
Alat
-          Kompor
-          Gas
-          Pengukus
-          Baskom
-          Sendok
-          Loyang
-          Saringan
-          Timbangan analitik

Bahan
-     50 gram sagu mutiara
-     800 ml santan dari 1 butir kelapa
-     100 gram gula pasir
-     150 gram tepung hunkwe
-     1/2 sdt garam
-     2 lembar daun pandan
-     1/8 sdt bubuk vanili
-     cup plastik
-     Spirulina platensis

B.     Cara kerja
1.      Rebus sagu mutiara dalam air mendidih hingga matang. Angkat, saring dan siram dengan air dingin, tiriskan.
2.      Rebus santan, gula pasir, tepung hunkwe, garam, dan daun pandan sambil diaduk hingga mendidih, angkat.
3.      Tambahkan sagu mutiara, aduk rata. Dalam keadaan hangat, masukkan adonan ke dalam loyang atau wadah campurkan dengan Spirullina platensis.
4.      Sajikan cantik manis dalam cup plastik.


5.       
III.             PEMBAHASAN

A.      Spirullina platensis
S. platensis merupakan makhluk hidup autotrof berwarna kehijauan kebiruan, dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix) sehingga disebut juga alga biru hijau berfilamen (cyanobacterium). Bentuk tubuh S. platensis yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter 1-12 mikrometer. Filamen S. platensis hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas (Hariyati, 2008).
Komposisi pigmen pada S. Platensis merupakan komposisi pigmen yang kompleks dan umum ditemukan pada alga biru hijau. Komposisi tersebut diantaranya adalah   klorofil-a,  xanthophyll, fikosianin dan karotenoid yang terdiri dari myxoxanthophyll, beta karoten, dan zeaxanthin. Fikosianin merupakan  salah satu dari tiga pigmen (klorofil dan karotenoid) yang mampu menangkap radiasi sinar matahari paling efisien dan merupakan pigmen yang paling dominan pada S. Platensis dan jumlahnya lebih dari 20% berat kering (Christwardana et al, 2012).
S. platensis banyak dimafaatkan sebagai bahan tambahan pada makanan, untuk pakan ikan, unggas hal ini dikarenakan kandungan yang dimilikinya. Pada tahun 1976, Spirulina platensis sengaja  dipilih  sebagai  sumber  makanan  masa  depan  oleh International  Association  of  Applied  Microbiology. Sekarang industri makanan banyak mengalami peningkatan sejak banyak bahan-bahan makanan yang didapatkan dari hasil ekstraksi dari produk alami. S. platensis merupakan salah satu dari beberapa jenis alga yang banyak menarik perhatian berhubungan dengan manfaatnya sebagai bahan makanan pada manusia. Beberapa studi yang berhubungan dengan S. platensis atau hasil ekstraksinya menunjukan beberapa keuntungan fisiologis seperti antioksidan, antimicrobial, anti-inflamatory, antiviral,dan antitumoral (Spolaore, dalam Christwardana et al, 2012).
Salah  satu  makanan  protein  tinggi  adalah  bahan  pangan yang  terbuat dari  mikroalga  S. platensis (tabel 1). Protein  ini  merupakan  suatu  senyawa kompleks  yang  kaya  akan  asam  amino  esensial,  metionin  (1,3-2,75%),  sistin (0,5-0,7%),  triptofan  (1-1,95%),  dan  lisin  (2,6-4,63%).  Kadar  asam amino yang tinggi baik untuk kesehatan karena merupakan salah  satu  bahan pembuat  protein (Christwardana et al, 2012). Sebagai  bahan  pangan  yang memiliki  tingkat  protein  dan mikronutrien yang tinggi. S. platensis  tidak hanya bisa bertindak sebagai protein sel tunggal saja, tetapi juga bisa digunakan sebagai makanan fungsional. FAO  mencatat bahwa Spirulina dapat digunakan sebagai  makanan  sehat bagi  manusia  (Becker,  1994).  Secara  umum, Spirulina diproduksi  dalam  kapsul,  jus,  atau  tablet.  Spirulina  juga  bisa berfungsi  sebagai  sumber  makanan  untuk kekebalan  tubuh,  dan  Super Oxyde Dismutase  (SOD).  Sementara kandungan  fikosianin  dalam  Spirulina platensis berpotensi untuk menghambat  pertumbuhan  sel  leukimia  pada  manusia  (Liu et  al,2000).
Tabel 1.Kandungan Gizi S. plantesis
Parameter
Kandungan (%)
Protein
56-62
Lemak
4-6
Karbohidrat
17-25
Asam Linoleat (gamma)
0,8
Klorofil
0,8
Fikosianin
6,7-11,7
Karotein
0,43
Zeaxanthin
0,1
Air
3-6
Sumber (Christwardana et al, 2012).



B.        Cantik manis
Cantik manis adalah makanan jajanan kue basah yang dijual ditempat-tempat umum. Cantik manis merupakan jajanan khas Indonesia dari Makassar Sulawesi Selatan yang dibuat dari butiran sagu mutiara. Cantik manis memiliki rasa manis dan tekturnya yang kenyal sehingga kue ini disukai oleh kalangan (Tim Penyusun, 2013). Umumnya bahan cantik manis sangat mudah didapatkan yakni terdiri dari sagu mutiara, tepung hunkwe, gula pasir, santan kelapa, garam, bubuk vanili, keju, Spirulina
Sagu mutiara adalah salah satu jenis bahan makanan yang sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dengan diolah dahulu menjadi beragam kue, bubur dan lain-lain. Bahan makanan ini secara umum bentuknya sangat menarik karena berupa butiran-butiran yang berwarna-warni namun ada juga yang berbentuk memanjang, yang mudah untuk bisa kita temukan dipasar-pasar hingga super market. Salah satu jenis kue yang bisa dibilang legendaris yang terbuat dari sagu mutiara adalah apa yang disebut sebagai kue Awuk-awuk sagu mutiara.
Kue cantik manis ini juga memiliki sebutan yang cukup beragam dibeberapa daerah walaupun pada dasarnya sama saja, karena ada yang menyebutnya sebagai kue abuk mutiara, kemudian ada juga yang menganggapnya sebagai kue bongko mutiara dan lain-lain. Salah satu ciri khas dari kue ini adalah dibungkus dengan daun pisang dengan berbagai bentuk, ada yang berbentuk prisma segitiga, kemudian ada juga yang berbentuk persegi, kerucut dan lain-lain. Jika dilihat dari bahan untuk membuatnya kue ini juga seperti ada kemiripan dengan kue Awuk ketan, yang sama-sama menggunakan kelapa parut, gula dan cara memasaknya juga sama yaitu dikukus. Namun perbedaan secara mendasar dari kedua kue tersebut jika awuk ketan terbuat dari tepung ketan sedangkan Awuk-awuk sagu mutiara sesuai dengan namanya terbuat dari butiran sagu mutiara yang berwarna-warni.
Kue ini dibeberapa daerah jarang ada yang menjajakannya, namun sangat sering dibuat untuk hidangan pada acara-acara tertentu seperti arisan, pengajian, rapat warga, kerja bakti dikampung-kampung dan lain-lain. Selain itu kue seperti ini juga masih terus bertahan hingga sekarang karena mungkin cara membuatnya yang cukup mudah dan praktis selain itu harga dari bahan untuk membuatnya juga terbilang terjangkau.
Proses pembuatan cantik manis dimulai dengan mencampurkan bahan baku yang sudah disiapkan, setelah semua bahan baku disatukan maka adonan cantik manis siap untuk disajikan dan dikemas. Menurut Mutaqqin (2009), tujuan dari proses pengemasan yaitu :
1.      Memberi kenampakan rapi pada produk
2.      Mencegah produk terkontaminasi dari benda­benda asing atau serangga
3.      Meningkatkan nilai jual produk
4.      Memudahkan proses pengangkutan
Kandungan gizi cantik manis berasal dari bahan baku yang digunakan seperti tepung sagu mutiara, tepung hunkwe, Spirulina plantesis dan santan. Tepung Hunkwe adalah tepung kacang hijau yang berbentuk bubuk halus. Tepung Ini sering digunakan untuk membuat kue tradisional pudding, cendol atau dawet. Tepung Hunkwe mempunyai sifat tidak berbintil jika dituangi air dingin. Kalau Dituangi air hangat sedikit bergumpal dan jika dituangi air mendidih akan masak serta mengental. Fungsi Tepung hunkwe yaitu memberikan rasa kenyal pada masakan. Tepung Ini bisaa digunakan untuk campuran tepung beras dalam pembuatan klaudan bali. kandungan amilosa tepung kacang hijau 33% dan amilopektin sebesar 67%. Amilosa mempunyai sifat mudah menyerap dan melepas air.  Sedangkan amilopektin mempunyai sifat sulit menyerap air namun air akan tertahan bila sudah terserap. Kandungan amilosa yang lebih tinggi dan amilopektin tepung kacang hijau yang lebih rendah dari tepung terigu menyebabkan kadar air produk menjadi rendah bila jumlah tepung kacang hijau yang digunakan banyak dan begitu pula sebaliknya. Tepung sagu mutiara dibuat dari pati sagu. Sagu mutiara merupakan produk kering berbentuk butiran yang berwarna agak bening (transulent) dan putih, dibuat dari tepung sagu, dibentuk bulat-bulat, kemudian digelatinisasi dengan cara disangrai atau pemanasan dengan uap, dan dikeringkan. Produk ini banyak di minati di  Thailand dan Jepang, banyak diproduksi di Malaysia. Di Indonesia diproduksi di daerah Maluku dan Sulawesi (Sulaksono, 1989)
Kandungan protein tepung hunkwe sebesar 4,5% dengan karbihidrat mencapai 83,5%, kandungan protein tepung sagu mutiara mengandung protein sebesar 0,7% dengan karbohidrat 84,7%, kandungan protein  juga rendah sekitar 1-4 % dengan karbohidrat 5,6% dan lemak mencapai 34,5%. Sedangkan, kandungan gizi S. platensis kaya akan protein yaitu 56-62 % (BKPPP, 2014). Bila dilhat dari bahan pembuatan cantik manis tersebut cantik manis yang dibuat dengan penambahan S. plantesis mengandung protein, lemak dan karbohidat yang tinggi.
C.       Keunggulan cantik manis dengan penambahan Spirullina platensis
Keunggulan cantik manis dengan penambahan S. platensis yaitu lebih meningkatkan nilai gizi dengan S. platensis karena dapat meningkatkan kandungan protein sehingga cantik manis dengan  penambahan S.plantesis memiliki kandungan protein, lemak  dan karbohidrat yang tinggi.

D.           HPP Produk
Bahan
Komposisi
Harga
sagu mutiara
50 gr
2,000
Santan
800 ml
4,000
gula pasir
100 gr
1,000
tepung hunkwe
150 gr
2,000
Garam
1/2 sdt
200
daun pandan
2 lmb
200
cup plastic
30 bh
4,000
bubuk vanili
1/8 sdt
200
Keju
50 gr
6,000
Spirulina platensis
2 gr
10,000




Alat
Harga
Kompor
2,000
Pengukus
700
Baskom
300
Sendok
100
Loyang
200
Gas
1000
Saringan
100
timbangan analitik
100
Total
4,500
 
Lain-lain
Harga
Tenaga kerja
2,500
Label Logo
5,000

Total biaya yang dikeluarkan dalam satu kali produksi yaitu Rp 30.100 + Rp 4.500 + Rp 7.500 = Rp 42,100. Harga satu cup cantik manis yaitu Rp 42,100 : 30 = Rp. 1.400 ~ Rp. 1.500.
Keuntungan yang diinginkan yaitu 20%, jadi Rp 42.100 + (20% x Rp 42.100)
= Rp 42.100 + Rp 8.500
= Rp. 50.600
Jadi harga per cup yaitu Rp 50.600 : 30 = Rp 1.700 ~ Rp. 2.000

Writer : Paramadina R.