Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang dilaksanakan adalah
1. Mengetahui
terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.
2. Mengetahui
kelarutan lipid pada pelarut tertentu.
3. Mengetahui
sifat ketidakjenuhan minyak atau lemak.
4. Mengetahui
terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali.
Lipid (dari bahasa Yunani lipos, lemak) merupakan penyusun tumbuhan
atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. Lipid tidak larut dalam air,
tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform, eter, dan benzena.
Penyusun utama lipid adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan
tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya (Gordon 1990). Sebagian besar gliserida pada hewan adalah
berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak
(fessenden & fessenden, 1982)
Lemak
dan
minyak
penting bagi manusia karena adanya asam-asam lemak esensial yang
terkandung
di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K
yang
digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kemudian, lemak dan minyak
merupakan
sumber energi yang lebih efisien dibandingkan dengan karbohidrat
dan protein. (Lee,
D., 1997)
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar
seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule
atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon,
hidrogen, dan oksigen.
bila
dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
berperan pada
metabolisme tumbuhan dan hewan.( [NRC] National Research Council. 1994)
Asam lemak penyusun lipid ada dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam
lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan rangkap
pada rantai karbonnya. Halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C pada rantai
yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa adisi). Lipid yang mengandung asam lemak
tidak jenuh bersifat cairan pada suhu kamar, disebut minyak, sedangkan lipid
yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering disebut lemak (Pratt, 1992).
Asam lemak tak
jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini
dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus
sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et al,2007). Derajat
ketiakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin, yaitu jumah garam yang dapat
diserap oleh 100 gram lemak untuk reaksi penjenuhan. Semakin besar bilangan
Iodin semakin tinggi ketidakjenuhannya ( Salirawati et al,2007).Sedangkan
asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap.
Kerusakan pada
senyawa lipid atau lemak salahsatunya adalah ketengikan.
Ketengian adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan
rusaknya lemak atau minyak. Reaksi yang terjadi yaitu oksidasi dan hidrolisis (Vercelloti, J. R. 1991). Oksigen akan terikat
pada ikatan rangkap dan membentuk peroksida aktif. Senyawa ini sangat reaktif
dan membentuk hidroperoksida yang mudah pecah menjadi asam lemak, aldehid dan
keton. Hidrogenisasi menurunkan kecendrungan untuk teroksidasi dan meningkatkan
kestabilannya. Pada uji ini warna merah muda menunjukkan bahwa bahan tersebut
tengik. Warna merah muda dihasilkan dari reaksi antara floroglusinol dengan
molekul oksigen yang mengoksidasi minyak atau lemak tersebut, hal yang
mempengaruhi ketengikan ini adalah proses penyimpanan bahan uji yang cukup lama
dan kurang tertutup, sehingga berinteraksi dengan udara bebas yang
menyebabkannya menjadi tengik (Supardan 1989).
Daftar Pustaka
Fessenden dan Fessenden.1982.Kimia Organik II,edisi
ketiga.Jakarta: Erlangga
Gordon, Gunawan. 1990. Pengaruh Kadar Asam Lemak Bebas. Bandung : Ilmu dan Peternakan Institut Teknologi Bandung.
Pratt, Pandjiwidjaja. 1992. Teknologi Minyak dan Lemak I. Bogor : Jurusan Teknologi Industri
Fateta Institut Pertanian Bogor.
Salirawati et al.2007.belajar
kimia menarik. Jakarta: Grasindo
Supardan.
1989. Metabolisme Lemak.
Malang: Lab. Biokimia Universitas Brawijaya.
Vercelloti, J. R. 1991. Lipid oxidation in food: an overview. In:
Lipid Oxidation in Food, Ed. A. J. St. Angelo. Elsevier Applied Science, London
and New York.
Wertheim, E., 1947,
Organic Chemistry, 2nd.ed., The Blakiston Company, Philadelphia.
[NRC] National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry.
Ed. Rev. ke 9. Academy Press, Washington DC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar