Jumat, 17 Oktober 2014

Laporan biokimia Lipid UGM



Tujuan Praktikum
Adapun tujuan dari praktikum yang dilaksanakan adalah
1.    Mengetahui terjadinya pembentukan emulsi dari minyak.
2.    Mengetahui kelarutan lipid pada pelarut tertentu.
3.    Mengetahui sifat ketidakjenuhan minyak atau lemak.
4.    Mengetahui terjadinya hidrolisis pada minyak oleh alkali.


Lipid (dari bahasa Yunani lipos, lemak) merupakan penyusun tumbuhan atau hewan yang dicirikan oleh sifat kelarutannya. Lipid tidak larut dalam air, tetapi larut dalam pelarut nonpolar seperti kloroform, eter, dan benzena. Penyusun utama lipid adalah trigliserida, yaitu ester gliserol dengan tiga asam lemak yang bisa beragam jenisnya (Gordon 1990). Sebagian besar gliserida pada hewan adalah berupa lemak, sedangkan gliserida dalam tumbuhan cenderung berupa minyak (fessenden & fessenden, 1982)
Lemak dan
minyak penting bagi manusia karena adanya asam-asam lemak esensial yang
terkandung di dalamnya. Fungsinya dapat melarutkan vitamin A, D, E, dan K
yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan tubuh. Kemudian, lemak dan minyak
merupakan sumber energi yang lebih efisien dibandingkan dengan karbohidrat
dan protein. (Lee, D., 1997)
Sifat dari lemak:
a) Hidrofobik (sulit untuk larut dalam air).
b) Hanya larut dalam larutan non-polar seperti klorofom, eter, dan benzene.
c) 1 gram lemak menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
d) Lemak terdiri atas unsur-unsur karbon, hidrogen, dan oksigen.
bila dihidrolisis akan menghasilkan asam lemak
berperan pada metabolisme tumbuhan dan hewan.( [NRC] National Research Council. 1994)
Asam lemak penyusun lipid ada dua macam, yaitu asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh molekulnya mempunyai ikatan rangkap pada rantai karbonnya. Halogen dapat bereaksi cepat dengan atom C pada rantai yang ikatannya tidak jenuh (peristiwa adisi). Lipid yang mengandung asam lemak tidak jenuh bersifat cairan pada suhu kamar, disebut minyak, sedangkan lipid yang mengandung asam lemak jenuh bersifat padat yang sering disebut lemak (Pratt, 1992).
Asam lemak tak jenuh adalah asam lemak yang mempunyai ikatan rangkap. Jenis asam lemak ini dapat di identifikasi dengan reaksi adisi, dimana ikatan rangkap akan terputus sehingga terbentuk asam lemak jenuh (Salirawati et al,2007). Derajat ketiakjenuhan dinyatakan dengan bilangan iodin, yaitu jumah garam yang dapat diserap oleh 100 gram lemak untuk reaksi penjenuhan. Semakin besar bilangan Iodin semakin tinggi ketidakjenuhannya ( Salirawati et al,2007).Sedangkan asam lemak jenuh tidak memiliki ikatan rangkap.
Kerusakan pada senyawa lipid atau lemak salahsatunya adalah ketengikan.
Ketengian adalah istilah yang digunakan untuk menyatakan rusaknya lemak atau minyak. Reaksi yang terjadi yaitu oksidasi dan hidrolisis (Vercelloti, J. R. 1991). Oksigen akan terikat pada ikatan rangkap dan membentuk peroksida aktif. Senyawa ini sangat reaktif dan membentuk hidroperoksida yang mudah pecah menjadi asam lemak, aldehid dan keton. Hidrogenisasi menurunkan kecendrungan untuk teroksidasi dan meningkatkan kestabilannya. Pada uji ini warna merah muda menunjukkan bahwa bahan tersebut tengik. Warna merah muda dihasilkan dari reaksi antara floroglusinol dengan molekul oksigen yang mengoksidasi minyak atau lemak tersebut, hal yang mempengaruhi ketengikan ini adalah proses penyimpanan bahan uji yang cukup lama dan kurang tertutup, sehingga berinteraksi dengan udara bebas yang menyebabkannya menjadi tengik (Supardan 1989).












Daftar Pustaka
Fessenden dan Fessenden.1982.Kimia Organik II,edisi ketiga.Jakarta: Erlangga
Gordon, Gunawan. 1990. Pengaruh Kadar Asam Lemak Bebas. Bandung : Ilmu dan Peternakan Institut Teknologi Bandung.
Lee, D., 1997, Essential Fatty acids, Woodland Publishing, Inc., UT
 Pratt, Pandjiwidjaja. 1992. Teknologi Minyak dan Lemak I. Bogor : Jurusan Teknologi Industri Fateta Institut Pertanian Bogor.
Salirawati et al.2007.belajar kimia menarik. Jakarta: Grasindo
Supardan. 1989. Metabolisme Lemak. Malang: Lab. Biokimia Universitas Brawijaya.
Vercelloti, J. R. 1991. Lipid oxidation in food: an overview. In: Lipid Oxidation in Food, Ed. A. J. St. Angelo. Elsevier Applied Science, London and New York.

Wertheim, E., 1947, Organic Chemistry, 2nd.ed., The Blakiston Company, Philadelphia.


[NRC] National Research Council. 1994. Nutrient Requirements of Poultry. Ed. Rev. ke 9. Academy Press, Washington DC.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar