Rabu, 23 September 2015

makalah inovasi produk perikanan

selamat siang semuanya, dimana pun teman-teman berada. disini saya akan memposting makalah yang dibuat oleh kakak-kakak angkatan saya di UGM perikanan kelautan. semoga postingan saya ini bermanfaat untuk teman-teman semua, tetapi semoga dapat digunakan dengan bijak bukan untuk di plagiat (copas) oke?, semoga bermanfaat.




PRAKTIKUM PENGOLAHAN HASIL PERIKANAN
ACARA INOVASI PRODUK
“LAPISNA” (KUE LAPIS Spirullina platensis)


Disusun oleh :

            Mahasiswa perikanan UGM 2012


LABORATORIUM TEKNOLOGI IKAN
JURUSAN PERIKANANFAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2015






Abstract
Jajanan pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, dan mutuproduk. Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap suatu produk. Salah satu jajanan pasar adalah kue lapis. Kue lapis biasanya mengandung karobohidrat yang tinggi sehingga dengan adanya penambahanS. plantesisdiharapkan mampu meningkatkan protein terhadap kue lapis tersebut. Kue lapis dibuat dengan mencampurkan semuabahan seperti tepungberas, tepung kanji, santan,garan,S. plantesis, gulasampai homogen kemudiandisaring dan ditambah bahantambahan yaitu pasta pandan dan coklat bubuk kemudiandikukus. Hasil yang diperoleh untuk kue lapis dengan penambahanS. plantesismampu meningkatkan kandungangizinya dan memperbaiki teksturkue lapis menjadi lebih kenyal
Kata Kunci: inovasi, jajananpasar, kue lapis, S. plantesis, danvalue added












I.                   PENDAHULUAN
A.    Latar belakang
Indonesia memiliki beragam jenis kuliner yang berbentuk jajanan pasar. Dewasa kini, jajanan pasar sudah tidak digemari oleh masyarakat, mereka cenderung menyukai makanan yang modern dan siap saji karena rasanya yang lebih enak padahal jika dilihat dari segi kesehatan makanan yang siap saji itu memiliki efek yang tidak baik bagi kesehatan.
Jajanan pasar perlu dibuat inovasi untuk memperbaiki kenampakan produk, mutu produk dan agar lebih awet. Inovasi produk merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan nilai tambah (value added) terhadap suatu produk. Salah satu jajanan pasar adalah kue lapis. Kue lapis merupakan jajanan khas indonesia yang memiliki tekstur lembek dan agak basah. Kue lapis biasanya hanya dibuat dengan tepung beras, tepung terigu, tepung tapioka. Kue lapis ini biasanyamengandungkarbohidrat yang tinggi yang berasaldaribahanbakunya. Oleh karena itu perlu dilakukan penambahan bahan tambahan untuk memprbaiki mutu kue lapis.
Salah satu bahan tambahan yang mengandung protein cukuptinggiadalahS. plantesis.Protein  ini  merupakan  suatu  senyawakompleks  yang  kaya  akan  asam  amino  esensial,  metionin  (1,3-2,75%),  sistin (0,5-0,7%),  triptofan  (1-1,95%),  dan  lisin  (2,6-4,63%).  Kadar  asam amino yang  tinggi  baik  untuk  kesehatansehingga dapat diharapkan dapat memperbaiki mutu dari jajanan pasar kue lapis. Untuk mengetahui pengaruh penambahan spirullina dalam pembuatan produk kue lapis  maka dilakukanlah praktikum inovasi produk ini.
B.      Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh penambahan spirullina terhadap mutu kue lapis yang dihasilkan.
C.     Manfaat
Dapat mengetahui pengaruh penambahan spirullina terhadap mutu kue lapis yang dihasilkan
II.                METODOLOGI
A.     Alat
1.      panci kukus
2.      kompor gas
3.      baskom
4.      mangkuk
5.      saringan
6.      timbangan analitik
7.      timbangan biasa
8.      loyang
9.      sendok
10.  kemasan mika
11.  pengaduk.

B.      Bahan
1.      tepung beras 270 gram
2.      santan 1000 ml
3.      tepung kanji 100 gram
4.      gula pasir 320 gram
5.      perisa pandan 1 sdm
6.      coklat bubuk 1 sdm




 





 




























III.             PEMBAHASAN
A.       Spirullina platensis
S. platensismerupakan makhluk hidup autotrof berwarna kehijauan kebiruan, dengan sel berkolom membentuk filamen terpilin menyerupai spiral (helix) sehingga disebut juga alga biru hijau berfilamen (cyanobacterium).Bentuk tubuh S. platensis yang menyerupai benang merupakan rangkaian sel yang berbentuk silindris dengan dinding sel yang tipis, berdiameter1-12 mikrometer. Filamen S. platensis hidup berdiri sendiri dan dapat bergerak bebas (Hariyati, 2008).
Komposisi pigmenpadaS. Platensis merupakan komposisi pigmen yang kompleks dan umum ditemukanpada alga biru hijau. Komposisi tersebutdiantaranya adalah klorofil-a,  xanthophyll, fikosianin dan karotenoid yang terdiri dari myxoxanthophyll, beta karoten, dan zeaxanthin. Fikosianin merupakan  salahsatudari tiga pigmen (klorofil dankarotenoid) yang mampu menangkap radiasi sinar matahari paling efisien dan merupakanpigmen yang paling dominanpadaS. Platensis dan jumlahnya lebihdari 20% berat kering(Christwardanaet al, 2012).
S. platensis banyak dimafaatkan sebagaibahan tambahan padamakanan, untuk pakan ikan, unggas halini dikarenakan kandungan yang dimilikinya. Pada  tahun  1976,  Spirulina  platensissengaja  dipilih  sebagai  sumber  makanan  masa  depan  oleh International  Association  of  Applied  Microbiology. Sekarang industry makanan banyak mengalami peningkatansejak banyak bahan-bahanmakanan yang didapatkan dari hasil ekstraksidari produk alami.S. platensis merupakan salah satu daribeberapa jenis alga yang banyak menarik perhatian berhubungan dengan manfaatnya sebagaibahan makanan padamanusia. Beberapa studi yang berhubungan denganS. Platensis atau hasil ekstraksinyamenunjukan beberapa keuntungan fisiologis seperti antioksidan, antimicrobial, anti-inflamatory, antiviral,dan antitumoral (Spolaore, dalam Christwardanaet al, 2012).
Salah  satu  makanan  protein  tinggi  adalah  bahan  pangan yang  terbuatdari  mikroalga  S. platensis (tabel 1). Protein  ini  merupakan  suatu  senyawa kompleks  yang  kaya  akan  asam  amino  esensial,  metionin  (1,3-2,75%),  sistin(0,5-0,7%),  triptofan  (1-1,95%),  dan  lisin  (2,6-4,63%).  Kadar  asam amino yang  tinggi  baik  untuk  kesehatan  karena  merupakan salah  satu  bahan pembuat  protein (Christwardana et al, 2012). Sebagai  bahan  pangan  yang memiliki  tingkat  protein  dan  mikronutrien  yang  tinggi,  Spirulina  tidakhanya bias bertindak  sebagai  protein  sel  tunggal  saja,  tetapi  juga  bias digunakansebagai  makanan  fungsional.  FAO  mencatat bahwa Spirulina  dapat digunakansebagai  makanan  sehatbagi  manusia  (Becker,  1994).  Secara  umum, Spirulina diproduksi  dalam  kapsul,  jus,  atau  tablet.  Spirulina  juga  bias berfungsi  sebagai  sumber  makanan  untukkekebalan  tubuh,  dan  Super OxydeDismutase  (SOD).  Sementarakandungan  fikosianin  dalam  Spirulinaberpotensi untuk menghambat  pertumbuhan  sel  leukimia  pada  manusia  (Liu et  al,2000).

Tabel 1.KandunganGiziS. plantesis
Parameter
Kandungan (%)
Protein
56-62
Lemak
4-6
Karbohidrat
17-25
AsamLinoleat (gamma)
0,8
Klorofil
0,8
Fikosianin
6,7-11,7
Karotein
0,43
Zeaxanthin
0,1
Air
3-6
Sumber (Christwardanaet al, 2012).

B.      Kue lapis
Kue lapis adalah makanan jajanan kue basah yang dijual ditempat-tempat umum.Kue lapis merupakan jajanan khas Indonesia yang dibuat dari dua warna kue atau lebih yang ditumpuk berapis – lapis. Kue lapis pada umumnya dibuat dari tepung beras, tepung terigu atau tepung kanji. Jenis kue ini mudah ditemukan di hampir setiap daerah di Indonesia. Kue lapis memiliki rasa manis (legit) dan tekturnya yang kenyal sehingga kue ini disukai oleh kalangan (Tim Penyusun, 2013).Umumnya bahankue lapis sangat mudah didapat danpembuatannya juga mudah.Ada yang dikukus dan dipanggang.Hanya ketelatenan membuatlapisan demi lapisan hingga hasil kue yang didapatsempurna dan menggugah selera.
Proses pembuatan kue lapis dimulaidengan mencampurkan bahan baku yang sudahdisiapkan, setelah semua bahan baku disatukanmaka adonan kue lapis siap untuk dikukus.Proses pengukusan kue lapis dilakukan setelahair yang dipanaskan sudah mendidih, dan satu per satu lapisan kue lapis dikukus hingga matang. Kue lapis yang sudahmatang diangkat dan didinginkan terlebihdahulu  kemudian  dilakukan pengemasan (Pamela et al, 2014). MenurutMutaqlin (2009), tujuan dari proses pengemasan yaitu :
1.      Memberi kenampakan rapi pada produk
2.      Mencegah produk terkontaminasi dari benda­benda asing atau serangga
3.      Meningkatkan nilai jual produk
4.      Memudahkan proses pengangkutan
Kandungan gizikue lapis berasaldaribahanbaku yang digunakanseperti tepungberas, tepung kanji, S.plantesisdan santan. Tepung kanji mengandung karbohidrat tinggi yaitu 88,2 % sedangkankandungan proteinnya rendah yaitu 1,1 % (Soemarno, 2007), kandungan gizi yang tidak berbeda jauh juga terdapatpada tepung berasyaitu kaya akan karbohidrat  sebesar 80 % dankandungan protein sebesar 7 % (Koswara, 2009). Kandungan protein santan jugarendah sekitar 1-4 % Sedangkan, kandungan giziS. platensis kaya akan protein yaitu 56-62 %. Biladilhat dari bahanpembuatan kue lapis tersebut kue lapis yang dibuat dengan penambahan s.plantesismengandung protein dan karbohidat yang tinggi.

C.     Keunggulan kue lapis dengan penambahan Spirullina platensis
Keunggulan kue lapis dengan penambahan S. platensis yaitu lebih meningkatkan nilai gizi dengan S. platensis karena dapat meningkatkankandungan protein sehinggakue lapis dengan penambahan S.plantesi smemilikikandungan protein dan karbohidrat yang tinggi.


D.    Analisis usaha
Analisis  usaha pembuatan kue lapis Spirullina platensisdihitung berdasarkan investasi yang dikeluarkan untuk kegiatan pembuatan kue lapis terdiri dari analisis finansial, tingkat pendapatan dan analisis kelayakan usaha serta prospek dan kendala pemngembangan.
1.      Analisis Finansial
Analisis finansial pembuatan kue lapis Spirullina platensisbertujuan untuk mengetahui kelayakan usaha ditinjau dari modal tetap, investasi, biaya tetap, total biaya dan pendapatan.
No
Modal tetap
Jumlah
Harga
Umur eknonomis (tahun)
Penyusutan
1
baskom
3
10.000
10
1.000
2
loyang
3
10.000
10
1.000
3
timbangan
1
100.000
5
20.000
4
Kompor gas
1
200.000
4
50.000
5
Air

120.000
1
120.000
6
Biaya lain-lain

10.000
-
10.000

jumlah

450.000

212.000
Tabel 1. Modal tetap dan penyusutan pada usaha pembuatan kue lapis

2.       Modal kerja
Modal kerja termasuk didalamnya biaya tidak tetap yang dikeluarkan untuk pembelian bahan – bahan yang diperlukan  dan tenaga kerja. Modal kerja untuk sekali produksi dapat dilihat sebagai berikut :
No
Jenis pengeluaran
jumlah
satuan
total
1
Tepung kanji
10
ons
6.00
2
Tepung beras
270
gram
3.000
3
Garam
1
Sendok teh
1.00
4
Gula Pasir
3
ons
4.000
5
Santan
500
ml
7.500
6
Pasta Pandan
1
botol
4.000
7
Coklat Bubuk
1
bungkus
11.000
8
Spirullina platensis
2
gram
10.000
9
plastik
1
buah
2.500
10
gas


1.000
11
Tenaga kerja
5
orang
10.000
12
Pengemasan
8
buah
16.000

Jumlah


71.700
Tabel 2. Perincian rata – rata modal kerja untuk sekali pembuatan kue lapis Spirullinaplatensis.

3.      Total investasi
Total invetsasi dalam usaha pembuatan kue lapis Spirullinaplatensis  merupakan penjumlahan modal tetap dan modal kerja sekali pembuatan dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp. 525.700,-

4.      Total biaya
Total biaya produksi merupakan penjumlahan biaya tetap produksi ditambah modal kerja untuk sekali pembuatan kue lapis Spirullinaplatensis adalah sebesarRp. 71.700,-
5.      Pendapatan
Setiap kali usaha pembuatan kue lapis Spirullinaplatensis  diperoleh sebesar 20 kemasan kue lapis untuk sekali produksi adalah sebesar Rp. 98.410,- dengan keuntungan sebesar Rp. 22.710,-
6.       Analisis kelayakan usaha
Analisis kelayakan usaha bertujuan untuk mengetahui apakah usaha pembuatan kue lapis Spirullinaplatensis  layak dikembangkan atau tidak. Berdasarkan hasil analisis usaha meliputimodal tetap, investasi, biaya tetap, total biaya dan pendapatan maka usaha pembuatan kue lapis Spirullinaplatensislayak dikembangkan.
7.      Permasalahan dan Prospek Pengembangan
Harga bahan- bahan yang digunakan dapat mengalami kenaikan sewaktu – waktu. Selain itu, masyarakat cenderung menyukai jajanan modern dan cepat saji.



IV.             PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pengaruh penambahanS. platensis terhadap kue lapis dapat meningkatkan nilai gizi produk.

B.      Saran
Perlu dilakukan pengujian organoleptik untuk mengetahui tingkat penerimaan terhadap kue lapis Spirullina platensis.


DAFTAR PUSTAKA
Becker  E.  W. 2007.  Micro-algae  as  a  source  of  protein.  Biotechnology  Advances.  25,  207–210.
Christwardana, M., M.M.Nur., danHadiyanto. 2012. Spirulina  platensis:  Potensinya  sebagai  Bahan  Pangan  Fungsional. Riview.
Hariyati, Richie. 2008. PertumbuhandanBiomassaSpirulinaspdalamSkalaLaboratoris. JurnalBioma. 10: (1) 19-22
Koswara, Sutrisno. 2009. TeknologiPengolahanBeras (teoridanPraktek. E-Book Pangan.http://tekpan.unimus.ac.id/wp-  content/uploads/2013/07/Teknologi-Pengolahan-Beras-Teori-dan Praktek.pdf.Diakses 7 Mei 2015.
Liu,  L.C.,  Guo,  B.J.,  and  Ruan,  J.S.  1991.  Antitumour  Activity  of   Polysaccharides   Extracted   from   Spirulina.  Oceanogr.,  5:  33-­37  (In  Chinese)
Muttaqiin, Aziz Rinko Darajat. 2009. Proses Produksi Roti Lapis Legit Gulung. TugasAkhir. Fakultas Pertanian. Universitas Sebelas Maret. Surakarta
Pamela, Thanos., Nancy S.H.M., dan Woodford B.S.J. 2014. IdentifikasiKeberadaanSalmonella sp.padaJajananKue Lapis di Kota Manado Tahun 2014.FakultasKesehatanMasyarakat. Universitas Sam Ratulangi. Manado.
Tim Penyusun. 2013. Resep Favorit Untuk Usaha Kue. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.




LAMPIRAN
Description: santan yang sudah direbus bersama daun pandan dan antan.jpg
Description: 20150507_142629.jpg
Description: 20150507_142745.jpg
Santan yang sudah direbus bersama daun pandan
Penimbangan tepung
Tepung beras dan tepung kanji
Description: 20150507_143611.jpg
Description: penambahan santan.jpg
Description: adonan yang sudah jadi.jpg
Penambahan spirulina
Penambahan santan
Adonan spirullina dibagi 3
Warna coklat, putih, hijau
Description: P_20150507_144949.jpg
Description: 20150507_144108.jpg
Description: loyang kecil.jpg
Adonan warna coklat, putih dan hijau
Persiapan panci kukus

Description: P_20150507_145449.jpg
Description: P_20150507_144808.jpg
Description: https://fbcdn-sphotos-h-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpt1/v/t34.0-12/11215917_758215997625856_909464108_n.jpg?oh=5c285b48653fd26bbac456bd83ac9f59&oe=554E0998&__gda__=1431182217_d10a1dcba16f229d1522600f4d2b6aec
Persiapan panci kukus
Pengukusan
Kue lapis yang sudahjadi




HPP KUE LAPIS BERAS
NO
BAHAN
UNIT
SATUAN
HARGA (Rp.)
1
BIAYA PRODUKSI




Tepung kanji
10
ons
6.00

Tepung beras
270
gram
3.000

Garam
1
Sendok teh
1.00

Gula Pasir
3
ons
4.000

Santan
500
ml
7.500

Pasta Pandan
1
botol
4.000

Coklat Bubuk
1
bungkus
11.000

Spirullina platensis
2
gram
10.000

plastik
1
buah
2.500

Total


42.700





2.
BIAYA PENYUSUTAN




Gas


1.000

TOTAL


1.000





3.
BIAYA TENAGA KERJA


10.000

TOTAL


10.000





4.
BIAYA PENGEMASAN




Plastik
1
buah
2.000

Kemasan
8
buah
20.000

TOTAL


22.000











TOTAL KESELURUHAN


75.700

Keuntungan 30 %


22.710

Harga Yang Akan Dijual


98.410
5.
Harga Yang Akan Dijual Per Kemasan


4.9205




Diskusi
Pertanyaan
1.      Syarif : bagaimana cara membuat lapisan yang tersusun warna – warni?
2.      Novi : mengapa lapis yang dihasilkan kurang kenyal?
Jawaban
1.      Dengan cara menunggu setelah 10 menit untuk masing – masing lapisan
2.      Kurang kenyal karena perbandingan antara tepung beras lebih banyak lagi dibandingkan tepung kanji
Asisten
Apakah adanya spirullina mempengaruhi kekenyalan produk
Dosen :
Ibu indun: cara kerja lebih diperbaiki.
Pak wahdan : rasa lapis spirullina enak dan tekstur nya tetap seperti kue lapis pada umumnya.

Ibu Sita : spirullina tidak berpengaruh pada kekenyalan dan sasaran yang dituju harus jelas. Misalkan untuk meningkatkan nilai gizi protein.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar